Sumber gambar: unsplash.com


Saat imut mejadi sasaran direnggut
Saat lambat sudah membuatku mudah terperangkap
Saat lucu membuatku menjadikan pemburu berpacu
Apakah tidak ada lagi harapanku untuk hidup tentram?
-Kukang

    Kukang merupakan satu dari banyak jenis spesies primata yang ada diindonesia. Memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil jika dibandingkan dengan primata lainnya. Mengutip dari website Yayasan IAR Kukang juga memiliki warna rambut yang beragam, mulai dari kelabu keputihan, kecoklatan, hingga kehitam-hitaman. Pada bagian wajah terdapat corak garis coklat atau abu pucat yang khas di tiap spesiesnya. Garis ini bisa bercabang hingga telinga, mata dahi, atau bahkan punggung.

    Panjang tubuh kukang tidak sampai setengah meter, normalnya kisaran 27 - 38 cm. Hewan dengan wajah imut ini memiliki pola hidup pada malam hari atau yang kita kenal dengan nokturnal. Mata pada satwa ini akan memantulkan cahaya yang menyorotinya sehingga akan tanpak seperti kaca pada malam hari, satwa kukang sendiri memiliki makanan yang beranekaragam dari biji-bijian dan juga buah-buahan.

    Dari kelucuan kukang terdapat sisi lain yang tak terbayangkan, tuhan sungguh maha pencipta yang mengadilkan, dibalik kukang yang imut ternyata memiliki bisa yang dapat merenggut. Mengutip dati web Yayasan IAR Bisa dari tubuh binatang ini dikeluarkan dari kelenjar bisa di lengan bagian atas bagian tubuhnya yang kemudian dijilati dan digunakan ketika kukang menggigit hewan atau manusia yang mengganggunya.

    Sistematika hewan kukang sendiri yakni 

Kerajaan: Animalia; 

Filum: Chordata; 

Kelas: Mamalia; 

Ordo: Primata; 

Famili:Lorisidae; 

Genus: Nycticebus; 

Spesias: Nycticebus sp.

 

    Kukang yakni primata yang hidup di hutan tropis Indonesia dan menyukai hutan primer dan sekunder, semak belukar dan rumpun-rumpun bambu. Spesies kukang sendiri di Indonesia terdapat 3 jenis yang berbeda, dimana ada kukang sumatera (Nycticebus coucang), ada kukang jawa (Nycticebus javanicus),dan juga ada kukang kalimantan (Nycticebus menagensis).


Sumber gambar: kukangku.id

    Dari ketiga spesies yang ada tersebut mereka memiliki perbedaan sangat sedikit sekali, mungkin jika pertama kali kita melihatnya kita akan menganggapnya sama. Namun, jika suidah berulang kali bertemu ketiganya akan tampak perbedaan sedikit itu. Berdasarkan warna bulunya kukang sumatera lebih kewarna coklat ke abu-abuan, jika pada kukang jawa lebih kepada coklat kehitaman, sedangkan kukang kalimantan coklat ke oranye an. Perbedaan ini sebanarnya bersifat subjektif tergantung siapa yang melihatnya, silahkan lihat gambar diatas untuk lebih jelasnya.

    Permasalahan pada beberapa tahun akhir ini yakni dengan maraknya pemburuan, perdagangan, serta permintaan pasar gelap yang semakin tinggi terhadap satwa liar mengakibatkan populasi atau keberadaan kukang sendiri tercancam punah. Para konsumen pasar gelap umunya tertarik kepada kukang karena primata ini memiliki banyak keunikan, lucu, imut, dan yang paling menarik dari ukurannya yang kecil sehingga mempermudah konsumen tersebut dalam memlihara maupun menjual pagi para pedagangnya.

    Mengutip solopos.com dikatakan bahwa dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 106/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi, kukang menjadi salah satu satwa langka yang dilindungi pemerintah. Jenis kukang yang dilindungi itu adalah kukang sumatera atau Nycticebus coucang, kukang jawa atau Nycticebus javanicus, serta kukang kalimantan atau Nycticebus menagensis.

    Mengutip dari berbagai sumber website yang berada dalam posisi atas daftar pencarian google didapatkan hasil bahwa harga jual kukang dipasaran berkisar mulai dari Rp.400.000 hingga 7 jt rupiah. Jika melihat angka tersebut pastinya sangat menggiuurkan sekali bagi para awam yang kurang pekerjaan dan suka memburu. Parahnya lagi penjualan kini juga sudah sangat banyak dilakukan secara terang-terangan melalui media sosial dan juga market place. Hal tersebut sebenarnya sangatlah miris namun bisa jadi hal ytersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan mereka tentang satwa liar yang imut ini.

    Tantangan bagi orang konservasi sendiri di musim-musim maraknya penjualan satwa yang dilindungi yakni perlunya ada kolaborasi lebih kuat lagi dengan aparat hukum terkairt pelaku penjualan satwa yang dilindungi tersebut, namun yang lebih penting dari itu sebagai konservasiawan harus lebih banyak lagi mengedukasi mereka-mereka yang mungkin kurang berpendidikan sehingga masih melakukan tindakan pemburuan tersebut, selain itu juga harus mengedukasi mereka-mereka yang pintar namun tidak beradab sehingga masih terus membeli satwa-satwa liar yang dilindungi.


#savekukangkita


Penulis M. Fadlan F. (Angkatan X)


DAFTAR REFERENSI