Kelompok Pengamat Primata (KPP) Tarsius didirikan pada tanggal 26 februari 2008. Pencetus berdirinya KPP adalah Angga Prathama P, S.Si dan Suhartono Amrullah, atas saran dari dosen biologi (Firman, M.Si). KPP Tarsius berawal dari keinginan mahasiswa Biologi FST UIN Jakarta yang ingin melakukan pelatihan lapangan di bidang konservasi sebagai modal untuk bersaing dengan keilmuan biologi lapangan. Hal lain yang jadi prioritas KPP Tarsius ingin mewadahi potensi pada konservasi primata mahasiswa biologi khususnya dan mahasiswa umumnya.
Kenapa Primata? Primata merupakan spesies unik yang umumnya endemik atau hanya terdapat di Indonesia mulai dari Sumatra hingga Papua. Namun seiring berjalannya waktu populasinya semakin menurun dan lambat dalam penanggulangan. Dengan berdirinya KPP Tarsius di FST UIN di harapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti dengan menciptakan para peneliti muda yang siap menjadi peneliti ahli di bidang primata khususnya dan satwa liar umumnya. KPP Tarsius ini dapat memberikan dasar-dasar penelitan primata yang bisa di aplikasikan.
KPP sendiri merupakan wadah bagi mahasiswa biologi khususnya untuk disiapkan terjun kelapangan.. Program kerja pertama yang dilakukan adalah seminar primata sejabotabek yang dihadiri mahasiswa biologi dan kelompok studi primata dari berbagai universitas. Survey kawasan untuk dijadikan stasiun penelitian berkelanjutan.
Pembekalan ilmu yang diterima anggota KPP bukan hanya Primata namun juga dari mulai mamalia besar dan kecil, Burung, analisis vegetasi, fenologi, herpet dan perairan (Limnologi). Melalui materi tersebut di harapkan anggota KPP bisa bersaing dan memiliki jaringan yang kuat. Anggota KPP di harapkan ke depannya mampu menyelenggarakan penelitian kecil atau proyek karena SDM sudah terbangun dengan baik. Kawasan Proyek yang jadi target jangka panjang adalah Kalimantan (Primata, mamalia dan Herpet) dan Sumatera (Mamalia).