Mengenal Primata dan Perannya dalam Lingkungan Hidup
KPP Tarsius! Satwa Liar Sahabat Alam! Halo sobat-sobat semua, kami dari KPP Tarsius ingin berbagai cerita menarik looh. Tapi, sebelumnya udah pada tau belum KPP Tarsius itu apa? Belum ya? Baik deh, aku kasih tau, tapi dengan syarat jangan sampai lupa ya nanti, ehehe. KPP Tarsius singkatan dari Kelompok Pengamat Primata. KPP sendiri adalah salah satu kelompok studi yang berada di bawah naungan divisi PENPROF (Kepenelitaan dan Keporfesian) HIMBIO (Himpunan Mahasiswa Biologi) Oryza sativa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jadi, KPP berfokus pada penelitian, pengamatan di bidang primata, dan memiliki tekad sebagai jiwa konservasi untuk melestarikan primata yang berperan sangat penting bagi kehidupan di dunia.
Lecture
Program merupakan salah satu program kerja Departemen LITBANGRISTEK KPP Tarsius
yang berfokus pada kegiatan pengabdian masyarakat yang sasarannya adalah
anak-anak SD hingga SMK. Lecture Program ini salah satu upaya kami untuk
memperkenalkan peran primata kepada anak-anak yang nantinya akan menjadi generasi
penerus dan pejuang konservasi. Program ini bekerja sama dengan divisi DIKBANG
(Pendidikan dan Pengembangan) HIMBIO Oryza
sativa dalam kegiatan mereka yaitu BUN (Biologi Untuk Negeri) 2021. Sudah
tidak sabarr yaa, bagaimana keseruan mengajar anak SD hingga SMK dalam
meneruskan estafet perjuangan konservasi primata??? Cekidot ada dibawah ya
sobat.
Kegiatan
kami diawali dengan mengecek suhu, mencuci tangan, memakai masker,dan menjaga
jarak. Anak-anak yang suhunya di atas normal atau demam dipersilahkan untuk
pulang dan anak-anak dibagi dua kelompok. Kelompok 1 di ruangan 1 untuk anak SD
kelas 5 dan kelas 6. Kelompok 2 di ruang 2 untuk anak SMP dan SMK serta
melakukan jaga jarak. Kegiatan belajar diawali dengan tepuk do’a dan tepuk
fokus yang biasa kakak-kakak BUN lakukan ketika mau mengajar. Lalu, dilanjutkan
dengan perkenalan kakak-kakak dari KPP Tarsius dan juga kakak-kakak BUN, karena
tak kenal maka tak sayang ya sobat, ehehehe. Kami mengangkat tema Mengenal Primata dan Perannya dalam
Lingkungan Hidup, karena anak-anak adalah target utama dalam pendidikan
agar dapat menyerap ilmu lebih mudah dan lebih paham serta mudah diajarkan dan
dipraktekkan hingga melekat ke dalam perilaku aktivitas sehari-hari anak-anak
dan anak-anak juga generasi penerus bangsa yang harus ditanamkan ilmu-ilmu yang
bermanfaat, seperti mengenal primata dan lingkungannya. Banyak perdagangan
illegal, perburuan liar, dan konsumsi primata yang dilakukan oleh orang dewasa,
karena kurangnya edukasi tentang primata, untuk menghindari itu semua, lecture
program hadir agar dapat meluruskan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan,
dan memilih target anak-anak agar sejak dini sudah dapat mengenal dan paham
peran primata sehingga ketika sudah dewasa dapat menghapus perilaku tercela
yang dilakukan pendahulunya terkait primata.
Primata sangat berperan penting bagi kehidupan, karena peran primata sebagai agen penyebar biji dari buah yang mereka makan. Daging buahnya mereka makan, dan bijinya di buang sobat, lalu jatuh ke tanah dan tumbulah pohon-pohon beberapa bulan kemudia serta primata juga berperan dalam meregenerasi hutan dengan cara menarik ranting dan daun untuk makan atau membuat sarang, aktivitas tersebut secara tidak langsung dapat membuat cahaya matahari masuk ke dalam lantai hutan untuk membantu tumbuhan melakukan fotosintesis untuk pertumbuhannya. Sudah sedikit paham sepertinya yaa sobat mengenai peran primata? Ehehehe
(Materi perkenalan primata kepada anak Sd. Dok: Farah)
Kegiatan
kami dibagi menjadi dua karena menyesuaikan dengan kelompoknya. Anak SD belajar
tentang perkenalan primata, mulai dari habitatnya yaitu hutan, hewan di dalam
hutan seperti hewan herbivora, karnivora, omnivora beserta contohnya, dan peran
primata bagi kehidupan lalu dilanjutkan dengan mewarnai primata yang sebelumnya
sudah dijelaskan oleh pengajar anak SD, yaitu Bang Lingga dan Ka Fanesya.
Anak-anak SD sangan antusias dalam mendengarkan dan menyerap materi dari Bang
Lingga dengan semangat dalam menebak primata beserta ciri-cirinya yang terdapat
di sebuah gambar yang Bang Lingga tunjukkan. Waaah anak SD jangan semangaat
bangeet, masa kita tidak semangat? Yuu, jangan mau kalah ya ehehehe.
Selanjutnya, anak SD mewarnai dua gambar primata, satu gambar untuk ditempel di
buku mereka dan satunya lagi ditempel di kertas asturo. Penempelan hasil
mewarnai primata di buku agar orang tua dari anak-anak tau bahwa anak-anaknya
belajar bersama KPP Tarsius tentang apa, dengan harapan orang tuanya menanyakan
materi apa yang diajarkan dan anak-anaknya menjelaskan ulang sehingga estafet
perjuangan konservas melestarikan primata tetap berjalan, semoga aamiin.
(Materi mewarnai Primata. Dok: Farah)
Mewarnai
primata juga kami berikan contoh asli dari gambar primata tersebut loohh sobat.
Fungsinya agar anak-anak SD semakin melekat materi yang diberikan tentang
perkenalan primata melalui ciri-cirinya, seperti warna kulit, habitat, dan ciri
fisik lainnya. Mengenal primata dapat kita ketahui dengan memahami ciri-ciri
fisiknya loooh sobat. Contoh: Orangutan yang sedang diwarnai oleh Dila Kelas 5
SD. Orangutan sendiri memiliki ciri warna kulit yang agak coklat, badan besar,
lengan yang panjang dan kuat. Mudah kan sobat dalam mengenal primata? Ehehehe.
Primata dianggap sebagai salah satu ordo dari Mamalia yang memiliki struktur
perkembangan biologis terbaik dibandingkan ordo lainnya. Primata memiliki peran
yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem hutan. Peran utama
Primata sebagai penyebar biji-bijian alami di hutan, mediator penyerbukan dan
pengendali populasi serangga (Laksana, 2017). Terdapat 516 jenis Primata di
dunia dan kurang lebih 64 jenis berada di Indonesia (Mittermeier et al., 2013; Supriatna, 2019). Primata
Indonesia mewakili 5 famili dari 9 genera dengan 37 diantaranya merupakan satwa
endemik (Mittermeier et al., 2013;
Roos et al., 2014; Supriatna dan
Ramadhan, 2016; Supriatna, 2019).
(Materi perkenalan primata anak SMP dan SMK.
Dok: Farah)
Anak-anak
SMP dan SMK juga diberi materi perkenalan dan peran primata bagi kehidupan,
tapiiii ada bedanya dengan anak-anak SD loohh sobat. Apaaa tu?? Sudah tidak
sabar nii ka, ehehehe. Jadi, anak SMP dan SMK tidak hanya kenal primata melalui
ciri fisiknya aja looh, tapi mereka sudah paham cara mencegah perburuan liar,
perdangan illlegal terhadap primata yang dapat membuat populasi primata jadi
menurun sehingga perannya bagi hutan juga akan terganggu yang terancamnya
kehidupan manusia, karena pohon-pohon sulit untuk mengeluarkan oksigen tanpa
bantuan peran dari primata yaitu meregenerasi hutan dengan menyebar biji secara
dispersal. Mereka sangat fokus dalam menyerap materi yang dipaparkan oleh Bang
Basyuri dan Ka Wanda. Hmmm,, mungkin karena usia mereka sudah masuk ke tahap
remaja yang membuat mereka menjadi cepat paham ya sobat... perkenalan primata
dimulai dari habitatnya seperti hutan, sarangnya, fungsi hutan, dan semacamnya
sampai cara melestarikan habitat primata pun mereka sudah paham sobat, ehehehe.
(Materi menulis harapan untuk mencegah
punahnya primata. Dok: Farah)
Anak
SMP dan SMK setelah paham primata melalui ciri-ciri fisiknya beserta
habitatnya, dan upaya pencegahan agar primata tidak terancam punah. Mereka
diajak bersama-sama menyuarakan apa saja yang harus dilakukan agar primata
tidak punah? Eettsss, sepertinya serius sekali ya sobat? Ehehehe, iyaa dong,
ketika berbicara tentang cara pencegahan kita harus serius dalam mengajarkan
dan mengajaknya sobaat agar menjadi bagian dari pejuang konservasi untuk
melestarikan primata. Mereka menulis harapan agar primata tetap dilestarikan
dengan cara menulisnya di sebuah kertas origami lalu di tempel di kertas
asturo. Ada yang menulis “SAVE PRIMATA = SAVE WORLD” dan “LESTARIKAN PRIMATA
KARENA PRIMATA SANGAT PENTING UNTUK REGENERASI HUTAN SEBAGAI PARU-PARU DUNIA”
Berbagai harapan dari anak SMP dan SMK sudah tertulis dan tertempel di kertas
asturo, semoga ini menjadi sebuah harapan dan do’a khususnya agar primata tetap
lestari dan mencegah perburuan liar dengan minimal dari edukasi terhadap
anak-anak betapa pentingnya peran primata bagi lingkungan.
(Penempelan hasil mewarnai gambar primata
anak-anak SD. Dok: Farah)
Mewarnai
telah selesai, horrreeeeee! Etsss, tapi jangan diselesaikan begitu saja ya
sobat, hasil mewarnai ditempel di kertas asturo dan hasil menulis harapan pun
juga ditempel di kertas asturo, hal ini seabagai bukti peduli kita sebagai
generasi penerus bangsa untuk mendukung dan mengkampanyekan peran primata bagi
kehidupan. Anak-anak SD sangat antusias daalam mewarnainya dan mendapatkan
hasil mewarnai yang amat sangat bagus yaa sobat. Yaaah, tak terasa sudah hampir
di penghujung cerita ni sobaatt. Ehehee, tapi perlu diperhatikan, kami mengajar
tetap menggunakan masker dan menjaga jarak, serta tetap melakukan ice breaking agar anak-anak tidak bosan
pada saat pembelajaran berlangsung dan dapat meningkatkan imun, karena ice breaking dari kami dapat
mengeluarkan keringat, lumayan looh sobatt, belajar sambil berolahraga ehehehe
(Games tebak primata. Dok: Farah)
Kami
melakukan review materi sobat dengan
dibungkus melalui games yang sangaat serru yaitu, tebak-tebakan primata melalui
ciri-cirinyaaa. Tebak-tebakan ini khusus untuk anak SD dan games rangking 1
untuk anak SMP dan SMK. Kami melakukan games agar anak-anak tidak lupa terhadap
materi yang kami berikan supaya nantinya dapat diteruskan materi tersebut
kepada orangtua dan sekelilingnyaa. Pemenang dari games tersebut mendapatkan
susu, gantungan kunci Lecture Program, dan stiker KPP Tarsius sobaat. Hal
tersebut sebagai kenang-kenangan kami untuk mereka, jadi bukan hanya hasil
mewarnai, kertas harapan, tetapi juga ada gantungan kunci dan stikcer KPP
sobaat.
(Hasil tempel harapan pencegahan punah
primata. Dok: Farah)
(Hasil mewarnai primata. Dok: Farah)
Dengan
harapan ketika hal tersebut ditempel dirumahnya masing-masing, anak-anak ingat
kembali betapa pentingnya primata bagi kehidupan... waah, tak terasa sudah
sejauh iini ya sobat, sebenarnya masih banyaak yang ingin diceritakan nii
walaupun di tengah pandemi kita harus tetap semanngaat belaajar seperti
anak-anak yang kami ajarkan. Kami tutup dengan sebuah harapan bagi teman teman
yang membaca artikel ini, yaitu yuk! Kita sama-sama mengedukasi baik kepada
anak-anak maupun orang dewasa tentang betapa pentingnya mengenal dan mengetahui
peran primata bagi kehidupan, secara tidak langsung primata sangaat bermanfaat
bagi manusia melalui aktivitas primata tersebut, mulai dari membangun sarang,
makan buah, dan menggoyang-goyangkan ranting. Pentingnya edukasi pengenalan
primata kepada anak-anak sebagai upaya regenerasi para conservation warrior.
Daftar Pustaka
Laksana. (2017). Struktur populasi
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
di Taman Wisata Alam Pananjung Pangandaran, Jawa Barat. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia,
3(2): 224- 229.
Mittermeier, R.
A., Rylands, Wilson, A. B. (Eds.), D.E. (2013). Handbook of the mammals of the world, vol. 3, Primates.
Barcelona: Lynx Edicions.
Roos, C., Boonratana, R., Supriatna,
J., Fellowes, J. R., Groves, C. P., Nash, S. D., Rylands, A. B., &
Mittermeier, R. A. (2014). An updated taxonomy and conservation status review
of Asian primates. Asian Primates
Journal, 4(1): 2-38.
Supriatna, J. (2019). Field Guide to the
Indonesia Primates. Jakarta: Pustaka Obor Indonesia.
Supriatna, J.,
& Ramadhan, R. (2016). Berwisata
primata di Indonesia (Primate tourism in Indonesia). Jakarta: Penerbit Yayasan Obor.
Penulis
: Ade Basyuri
0 Comments
Posting Komentar